Friday, 1 April 2011

Menuai Rindu

Senyum miris itu...
tertoreh ketika jam 9 malam hampir berdentang
tanda laut harus disebrangi
dan aku takbisa apa-apa
bahkan untuk mengerti arti senyum itu

Suara lirih itu...
terdengar ketika kosong menghampirimu
tanda Dunia membelakangimu
dan aku takbisa apa-apa
bahkan tuk beri bahu tuk tenangkanmu

Tulisan perih itu
terbaca ketika duka mengganggumu
serupa syair derita tak tertahan
dan aku takbisa apa-apa
bahkan tuk membantumu mengurai kata

Aku memang tak bisa apa-apa
bahkan tak tau harus berbuat apa
ketika senyummu memudar, suaramu melirih, dan tulisanmu memerih
bukan karena saat ini tak disampingmu
tapi rindu ini pun menyiksaku...
bahkan mungkin lebih pedih dari yang kau rasa

dan biarkan ku bilang ini
tuk kurangi semua pedih kita
"Yakinlah padaNya...
cerita ini kan berakhir indah"


(Jatinangor, April 1st, 2011.......Kurasa, hatiku telah menemukan belahannya)