Wednesday 9 February 2011

“Surat Ketiga”


satnite, 5 Februari 2011


hai kamu.. apa kabar dimalam minggu yg mendung ini? Jogja sedang gerimis. aku baru saja kembali dari Malioboro Mall. tiba dikamar, yang kulakukan pertama kali adalah menekan tombol power leptopku. mengklik button connect disoftware modemku. membuka blogmu, dan disana sudah ada postingan terbaru darimu. aku tersenyum :)


dan kini… aku kekenyangan, setelah melahap habis 3 donat tadi :D


aku akan berbagi sedikit kebahagiaanku malam ini denganmu. mempunyai banyak teman itu sangat menyenangkan yaa… berikut ada beberapa gambar yg sengaja ku ambil saat sedang menikmati J.Co bersama sahabatsahabatku.

kamu, sudah makan belum? jangan ngiler yaaa… :D


sekarang, jam di leptopku menunjukkan pukul 10:29 pm. dan 3 Doors Down sedang mengalunkan Here Without You lewat Winampku. seandainya ada kamu disini, akan aku ajak menikmati lezatnya Donat dan yumminya Yogurt. tenang, aku yang traktir. tapi kamu doyan gak?


hai kamu.. sedang apa? sedang memikirkanku tidak? masih kesal dengan tempat kerja? aku disini untuk kamu. jadi berbagilah denganku. tidak hanya senang, sedih, tapi juga marahmu. apapun itu, berbagilah. agar terasa lebih ringan beban dipundakmu. kenapa tibatiba aku jadi perhatian? aah, ini pasti karna sugesti Ramalan Zodiak itu. katanya, cewek Cancer itu sangat care terhadap sesama. (ikutikutan menyalahkan pihak lain).


sengaja ku entrykan Tompi – Tak Pernah Setengah Hati ke playlistku. aku menyukai lagu ini karna video klipnya yang menggugah. tak perlu kamu tanyakan, seharusnya kamu tau. aku ingin sekali seperti dua insan renta yang ada divideo klip itu. pertanyaannya, siapakah yang mau menemaniku? menemaniku sampai keriput menjadi bagian dari wajahku. menemaniku sampai kakiku tak kuat lagi melangkah.


hai kamu.. beban hidupku sudah lewat. Insya Allah sudah lewat dan tak kembali. terima kasih telah membuatku tersenyum. senyumku manis sekali loh malam ini. tidakkah membuatmu penasaran ingin melihatnya? :)


seperti yang kubilang di surat keduaku. kamu telah menjadi bagian harihari sibukku yang indah. tak sabar ku menunggu balasan darimu, sesaat setelah suratku terposting. bagiku, menunggu balasan darimu sama halnya dengan ku menikmati secangkir kopi mocca di sore hari. silahkan artikan sendiri :D


sekarang Michael Bolton sedang mengalunkan Said I Loved You But I Lied. sudah pernahkah kamu mendengar lagu ini? kalau dinikmati malammalam begini terasa sangat menyayat hati.


and I wanna say thanks. terima kasih, sudah sependapat dengan kesepakatan yang kubuat sepihak di surat keduaku. kita memang sudah berada di posisi yang pas. tapi suaraku agak tercekat saat mataku menangkap tulisan “tak perlu mengurangi dan melebihkan“. entahlah, sepertinya aku tak menyukai kata yang digaris bawahi. tapi lupakanlah. akupun tak mau semua yang sudah kembali lagi ini, hilang lagi seperti beberapa tahun lewat. akupun takut, karna jika kehilangan ini terjadi lagi, mungkin kita sudah tak punya banyak waktu untuk membawanya kembali.


sembilan tahun mungkin telah menenggelamkan semua cerita kemahasiswaanku di Jogja. tapi tak ada yang terlupa bila kenangan membawaku kembali pada semua cerita tentang kita. termasuk pertemuan kita dikapal itu. hai.. Diary yang kamu berikan masih tersimpan. mungkin disurat berikutnya akan ku postingkan gambarnya.


dan lagu Sheilla On 7 – Radio membuyarkan lamunanku pada pertemuan kita dulu. lagu ini seperti kisah kita. ini menurutku. kalau tak setuju, lewati saja paragraf ini.


11:37 pm


aku lebih tertarik mendengarkanmu menyayikan lagu Tompi – Sedari dulu dari pada harus menceritakan kisah 9 tahunku diJogja. ayolah, petikkan senar gitarnya. dan alunkan untukku lagu itu.


kamarku, dengan senyum manis untukmu :)


P.S: mimpi adalah ruang tunggu. Tempat kita bertemu, lalu pelanpelan mengusir semu. Menunggu antrian kisah nyata aku dan kamu. ~petikan dari seorang sahabat (Adis).


aku, si cewek Alien. akan menuju ruang tunggu, menunggumu!

No comments:

Post a Comment